Pesisir Selatan – Dinas Komunikasi dan Informatika Pessel Ikuti Worskshop Pemanduan Pengembangan Nagari Tangguh Bencana Inklusif dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nagari, bertempat di Hanah Hotel Painan, Jumat (17/5).
Kegiatan yang dilaksanakan Arbeiter Samariter Bund (ASB) Indonesia–Philippines bekerjasama dengan Pemkab Pessel tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada aparat Nagari dalam mengurangi resiko jika terjadi bencana.
Hal tersebut disampaikan Hendri, A. Md, staf yang ditugaskan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Junaidi, S. Kom, MM untuk mengikuti acara dimaksud sebagaimana disposisi surat tanggal 13 mei 2019, diruangan kerjanya, Senin (30/05).
“ASB memiliki komitmen bersama untuk pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dengan menggunakan prinsip pelibatan semua pihak, dengan mengakomodasi sumber-sumber daya dari berbagai kelompok di dalam maupun di luar desa sebagai bagian dari jaringan sosial komunitas desa yang berdasarkan solidaritas dan kerelawanan, “ katanya.
Hendri juga menjelaskan Program Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh mengutamakan kelompok-kelompok yang dianggap rentan di dalam masyarakat yang termasuk dalam kategori ini antara lain anak-anak, penyandang disabilitas, lanjut usia, perempuan hamil, dan orang sakit.
“Masyarakat dapat membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga swadaya masyarakat, lembaga usaha, maupun lembaga-lembaga lainnya dari luar komunitas untuk bersama-sama mengurangi risiko bencana,’’ ungkapnya.
Ia juga mengatakan Penyelenggaraan Program Pengembangan Desa/ Kelurahan Tangguh merupakan pemenuhan hak masyarakat dalam penanggulangan bencana. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Workshop itu juga dihadiri perwakilan BPBD Sumatera Barat, DPMD Sumbar, Perwakilan Disabilitas, Forum PRB Nagari Amping Parang, Pengawas Desa serta Perwakilan PD Pesisir Selatan.
Penulis: Riva